Manfaat Brotowali Sebagai Obat Tradisional Keluarga

Bagi penggemar jamu, tentu tidak asing lagi bila mendengar kata brotowali. Benar sekali, inilah tanaman herbal yang dikenal dengan rasanya yang sangat pahit yang diyakini sebagai salah satu tanaman asli Asia Tenggara, walaupun sampai saat ini belum bisa dipastikan dari mana tanaman ini berasal.

Brotowali yang memiliki nama ilmiah Tinospora rumphii ini dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Di Pulau Jawa sendiri, Brotowali dikenal sebagai bratawali, putrawali, atau daun gadel; di Sunda dikenal sebagai andawali; dan di Bali disebut sebagai antawali.

Manfaat Brotowali Sebagai Obat Tradisional Keluarga

Tanaman brotowali merupakan tanaman perdu yang menjalar dan melilit dengan batang tanaman sebesar jari kelingking. Pada bagian batang ini terdapat bintil-bintil rapat dengan tinggi dapat mencapai 2,5 meter. Daun brotowali sendiri berjenis daun tunggal dengan bentuk seperti jantung bertangkai, dan memiliki panjang 7 hingga 12 cm serta lebar 5 hingga 10 cm. Bunga tanaman brotowali berukuran kecil dan berwarna hijau muda. Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mudah tumbuh diberbagai tempat, misalnya di pekarangan, di hutan, maupun sebagai tanaman hias.

Jejak prestasi brotowali sebagai tanaman obat telah terekam di banyak negara. Misalnya di Indo Cina, tanaman brotowali ini digunakan sebagai pengganti obat kina. Sedangkan di Filipina sendiri, tanaman brotowali digunakan sebagai obat diabetes mellitus atau kencing manis. Lalu, bagaimana di Indonesia?

Bali adalah salah satu daerah pengguna brotowali. Masyarakat di sana menggunakan batang brotowali sebagai obat sakit perut, demam, dan sakit kuning. Tumbukan brotowali juga mereka gunakan untuk sakit punggung atau pinggang. Lain halnya dengan masyarakat Jawa yang menggunakan brotowali sebagai obat demam dan obat luar untuk luka dan penyakit gatal. Air rebusan brotowali juga dipakai untuk mengobati koreng atau borok yang sulit sembuh.

Semua khasiat dan manfaat tadi bisa diperoleh karena adanya kandungan yang kaya pada bagian tanaman brotowali. Misalnya saja, akar tanaman brotowali yang memiliki kandungan senyawa berberin dan kolumbin yang bersifat sebagai anti mikroba. Batang dan daun brotowali memiliki berbagai kandungan senyawa aktif yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Daun brotowali diketahui bisa dimanfaatkan sebagai obat diabetes, obat luka, serta obat pencahar. Sementara itu, batang brotowali dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri pada tubuh serta meningkatkan nafsu makan.

Lebih lanjut, berdasarkan riset yang dilakukan, brotowali memiliki sifat analgesik dimana bisa membantu untuk mengurangi rasa sakit, dan juga bersifat antipiretik dimana tanaman ini bisa menurunkan panas dengan alami. Brotowali juga dipercaya mampu melancarkan cairan limpa serta meningkatkan efek sedatif dan sekresi saliva. Disamping itu brotowali juga berguna untuk kesehatan gigi, sebab brotowali dapat membantu membersihkan gigi tiruan sehingga mengurangi jumlah Candida albicans.

Pikroretin merupakan zat pahit dalam brotowali. Karena kandungan inilah brotowali memiliki rasa pahit yang sangat terkenal. Akan tetapi dengan adanya zat yang terasa pahit ini, kinerja sel saraf pernapasan bisa terangsang dengan baik sehingga kerja sistem pernapasan pun menjadi meningkat. Selain berguna bagi pernapasan, senyawa pikroretin dan alkaloid sangat baik dalam menurunkan panas (antipiretik).
Baca juga:
- Proses dan Manfaat Madu Secara Alami
- Cara Menghilangkan Bau Badan yang Tak Sedap dengan Mudah
Selain pikroretin, brotowali juga mengandung zat terpen yang berguna untuk pengobatan penyakit hepatitis. Terpen ini memiliki sifat pelindung hati atau hepaprotektor sehingga dapat melindungi hati dari ancaman serangan kanker hati.

Bagian dari brotowali yang banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah bagian batangnya, tapi daunnya juga bisa dipakai. Untuk mendapatkan brotowali, di pasar-pasar tradisional banyak tersedia brotowali kering yang dapat langsung diolah. Perlu pengawasan dari pemakaian brotowali ini, khususnya pada pengobatan penyakit yang harus ditangani secara serius seperti diabetes. Berikan jeda waktu saat meminum obat yang diresepkan dokter dan saat meminum racikan brotowali. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah pencegahan terjadinya tabrakan manfaat dari kedua jenis obat.

Berlangganan Artikel Melalui Email!

Suka dengan artikel kami? Daftarkan email anda sekarang untuk mendapatkan artikel terbaru dari DetiaBlog

Load comments

0 Response to "Manfaat Brotowali Sebagai Obat Tradisional Keluarga"