Susah Hamil Pemicu Depresi Pada Wanita
Padahal hampir setiap malam, melakukan hubungan suami istri guna untuk mendapatkan hasil yaitu hamil. Hal ini bisa memicu depresi pada wanita Anda, bahkan bisa beresiko tiga kali lebih besar mengalami depresi.
Wanita yang tidak bisa menerima keadaan inilah yang lebih beresiko dari pada yang bisa legowo terhadap keinginan untuk hamil dengan cepat. Sebuah penelitaian yang dilakukan terhadap 7.000 wanita mengatakan bahwa setelah mereka menjalani program kehamilan yang gagal dan kesehatan mental mereka diteliti satu dekade kemudian, menunjukkan bahwa mereka mengalami depresi.
Pada tahun 1995 hingga 2000 juga pernah dilakukan penelitian kepada wanita, dalam penelitian itu para wanita disuruh untuk melakukan program bayi tabung (IVF) dibeberapa rumah sakit di Belanda. Setalah 11 - 17 tahun kemudian, mereka diminta untuk mengisi kuisioner terkait kesehatan jiwa mereka, dan teryata enam persen wanita masih tetap mengharapkan punya anak.
Seperti dikutip dari dailymail (24/9), Dr. Sofia Gameiro dari Cardiff University mengatakan bahwa kampir kebanyakan orang yang sudah menjalani program kehamilan tapi tak juga hamil memang memiliki kondisi mental yang lebih buruk dari pada mereka yang cepat hamil, tetapi pada studi sebelumnya berasumsi pada faktor punya anak atau tidak dan tidak memperhitungkan faktor lain.
Baca juga: Cara Mencegah Asma
Dari studi yang ia lakukan, wanita yang mengalami gagal hamil dan mengharapkan untuk hamil lagi memang memiliki kondisi mental yang lebih buruk. Dan kebanyakan dari mereka yang mengalami drepesi adalah wanita muda, wanita yang lebih tua masih memiliki ketegaran mental yang lebih baik saat memulai program kehamilan kembali. Demikian juga dengan wanita yang menikah dan berpendidikan tinggi.
Bisa dikatakan wanita yang mudah depresi adalah mereka yang tidak bisa melepas keinginan untuk punya keluarga. Program kehamilan memang sesuatu yang sulit untuk dibangun dalam keluarga, penting sekali bagi pasangan untuk mempersiapkan diri atau jangan ragu untuk konsultasi kepada ahlinya.
Wanita yang tidak bisa menerima keadaan inilah yang lebih beresiko dari pada yang bisa legowo terhadap keinginan untuk hamil dengan cepat. Sebuah penelitaian yang dilakukan terhadap 7.000 wanita mengatakan bahwa setelah mereka menjalani program kehamilan yang gagal dan kesehatan mental mereka diteliti satu dekade kemudian, menunjukkan bahwa mereka mengalami depresi.
Pada tahun 1995 hingga 2000 juga pernah dilakukan penelitian kepada wanita, dalam penelitian itu para wanita disuruh untuk melakukan program bayi tabung (IVF) dibeberapa rumah sakit di Belanda. Setalah 11 - 17 tahun kemudian, mereka diminta untuk mengisi kuisioner terkait kesehatan jiwa mereka, dan teryata enam persen wanita masih tetap mengharapkan punya anak.
Seperti dikutip dari dailymail (24/9), Dr. Sofia Gameiro dari Cardiff University mengatakan bahwa kampir kebanyakan orang yang sudah menjalani program kehamilan tapi tak juga hamil memang memiliki kondisi mental yang lebih buruk dari pada mereka yang cepat hamil, tetapi pada studi sebelumnya berasumsi pada faktor punya anak atau tidak dan tidak memperhitungkan faktor lain.
Baca juga: Cara Mencegah Asma
Dari studi yang ia lakukan, wanita yang mengalami gagal hamil dan mengharapkan untuk hamil lagi memang memiliki kondisi mental yang lebih buruk. Dan kebanyakan dari mereka yang mengalami drepesi adalah wanita muda, wanita yang lebih tua masih memiliki ketegaran mental yang lebih baik saat memulai program kehamilan kembali. Demikian juga dengan wanita yang menikah dan berpendidikan tinggi.
Bisa dikatakan wanita yang mudah depresi adalah mereka yang tidak bisa melepas keinginan untuk punya keluarga. Program kehamilan memang sesuatu yang sulit untuk dibangun dalam keluarga, penting sekali bagi pasangan untuk mempersiapkan diri atau jangan ragu untuk konsultasi kepada ahlinya.
Berlangganan Artikel Melalui Email!
Suka dengan artikel kami? Daftarkan email anda sekarang untuk mendapatkan artikel terbaru dari DetiaBlog
0 Response to "Susah Hamil Pemicu Depresi Pada Wanita"