Mengenang Gayatri Wailissa Sang Poliglot

Tentunya anda pernah mendengar tentang kabar meninggalnya seorang jenius serta inspirational yang terbungkus di dalam sosok seorang gadis cantik berusia 16 tahun bernama Gayatri Wailissa. Apa yang membuat gadis muda dan inspirasional ini disebut-sebut sebagai gadis muda yang mengharumkan nama bangsa padahal umurnya masih belia dan belum menginjak usia dewasa. Jika anda masih tidak begitu familiar dengan nama gadis ini, anda pasti akan berdecak kagum dengan segala jenis keahlian yang dimiliki gadis muda belia ini.

Gadis dengan Segudang Prestasi

Mengenang Gayatri Wailissa Sang Poliglot

Gayatri Wailissa adalah seorang gadis muda yang lahir di Ambon tepatnya pada tanggal 31 Agustus 16 tahun yang lalu. Ia adalah putri dari seorang ayah bernama Deddy Darwis Wailissa yang berprofesi sebagai pengrajin kaligrafi sedangkan ibunya yang bernama Nurul Idawaty. Bisa digambarkan dengan jelas bahwa Gayatri Wailissa adalah seorang gadis yang terlahir dengan segudang prestasi. Ia mempunyai rasa cinta yang teramat dalam dengan segala jenis bahasa. Hal ini dipertegas dengan kemampuannya menguasai beberapa bahasa asing dengan fasih.

Oke, katakanlah seseorang pasti mempunyai ketertarikan yang serupa dengan yang dimiliki oleh Gayatri Wailissa namun kemampuan dalam mempergunakan bahasa itu tidak akan sefasih dengan bahasa ibu atau bahasa sehari-hari. Namun hal ini tidak terbantahkan dengan apa yang dimiliki Tri, panggilan sehari-hari Gayatri. Ia mampu berbahasa asing sejumlah 17 bahasa yang tidak didapat dari mengikuti kursus bahasa atau pergi ke negara-negara tersebut untuk belajar secara langsung namun ia mendapatkan keahlian itu otodidak alias belajar sendiri karena ia sadar orang tuanya tidak cukup mampu untuk membiayai biaya ia menjalani kursus. Ia sering berlatih bahasa asing di depan cermin.
Baca juga:
- Setialah pada Orang yang Berkomitmen
- Mengintip Bisnis Sambilan Anisa Rahma
Tidak heran, Gayatri Wailissa dinobatkan sebagai satu-satunya duta ASEAN termuda khususnya di bidang anak yang mewakili Indonesia. Penobatan Gayatri tidaklah semudah yang orang lain pikirkan. Ia harus menjalani serangkaian seleksi tes dimulai dari tingkat yang paling dasar yaitu provinsi hingga menuju ke tingkat nasional. Dari ribuan nama-nama siswa yang terdaftar, ia meluncur dengan cepat hingga menuju 10 besar dan akhirnya dinobatkan sebagai Duta ASEAN yang mewakili anak pada tahun 2012 hingga tahun 2013. Dalam acara Konvensi Hak Anak di tingkat ASEAN, Tri mendapat kesempatan untuk ikut serta di acara yang bertaraf internasional itu. Gayatri Wailissa yang dijuluki sebagai sang poliglot atau sang penguasa yang ahli dalam banyak bahasa ini terkahir kali menambah daftar perbendaharaan kata yang ia miliki dengan tiga bahasa asing yakni bahasa Vietnam, Thai, dan juga Tagalog.

Indonesia sudah seharusnya bangga pernah mempunyai Gayatri Wailissa sebagai salah satu gadis muda belia yang mengharusmkan nama Indonesia di muka internasional. Gelar dokter yang diperolehnya pada usia muda juga menarik perhatian banyak negara karena ketangkasan dan kecapakapan Tri dalam berbahasa. Namun, kini kita hanya akan mengenang segala kejeniusan Tri yang banyak menginspirasi banyak pihak. Ia meninggal dunia pada tanggal Kamis 23 Oktober lalu tepatnya di RS Abdi Waluyo di Jakarta. Tidak banyak yang mengerti alasan pasti kenapa Tri meninggal dunia mengingat keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan parah dan sebagainya. Namun pihak dokter mengumumkan alasan meninggalnya Tri karena adanya pendarahan yang terjadi di otak. Selamat jalan, Tri. Indonesia akan selalu merindukan dan mengenangmu meskipun ragamu sidah tiada di dunia ini.

Berlangganan Artikel Melalui Email!

Suka dengan artikel kami? Daftarkan email anda sekarang untuk mendapatkan artikel terbaru dari DetiaBlog

Load comments

0 Response to "Mengenang Gayatri Wailissa Sang Poliglot"